“
layang-layang mampu terbang tinggi jika didukung oleh benang yang berkualitas
baik. jika tidak, bisa putus layang-layang terbawa angin entah kemana. Layang-layang
membutuhkan benang untuk dia dapat terbang. Tanpa benang dia hanya akan
terserak ditanah dan menjadi sampah.
Benang
berkualitas tentu saja berharga lebih mahal dari benang biasa. Takkan kalah
meski diadu dengan benang lain. Tak kan bisa benang lain memutuskannya. Layang-layang
dan benang adalah sepasang jodoh yang darisana telah ditakdirkan berpasangan.
Tapi
ada juga layang-layang yang hanya mempu terbang rendah, benangnya tak cukup
bagus untuk menahannya terbang lebih tinggi. Ada pula layang-layang yang
kemudian putus, tak mampu benang menahan layang-layang itu untuk tetap terikat,
kalah oleh kuatnya angin.
Ada
juga yang bermain layangan. Saling bergesekan benang dan lagi-lagi salah
satunya putus. Bercerailah antara benang dan layang-layang. Layang-layang yang
kalah tak akan lagi berharga. Benang yang kalah tak akan lagi dipakai. Disimpan,
usang dan dibuang.
Namun,
ada pula layang-layang yang mampu terbang tinggi, setinggi-tingginya dan benang
mampu menjaganya terbang dengan tenang. Begitu gagahnya dan layang-layang
dipuji dengan ketinggiannya. Tapi siapa yang lupa, aku atau kamu. Layang-layang
dapat setinggi itu tentu dijalin oleh benang yang sangat bagus. Aku penasaran
padanya, benang seperti apakah yang digunaka untuk layang-layangnya.”
Ibu
menghentikan ceritanya.
“kau
tahu puteriku sayang, laki-laki adalah layang-layang dan perempuan adalah benang.
Tanpa perempuan, laki-laki tak akan jadi apa-apa. Dibalik ketinggian
(kesuksesan) laki-laki, ada kita dibaliknya. Puteriku, jadilah benang yang
berkualitas terbaik, buatlah layang-layangmu kelak terbang setinggi-tingginya,
karena setinggi apapun dia terbang, dia selalu terikat olehmu dan akan
bergantung denganmu. Jagalah dia agar tidak putus dan hilng arah, ingatlah
bahwa layang-layang selalu ingin terbang tinggi.
Ibu
tersenum. Aku mengangguk. Aku akan menjadi sebaik-baiknya benang untuk
layang-layangku.
Oleh
: kurniawan gunadi
Dan
aku berjanji ummi. Aku berjanji akan menjadi sebaik-bainya benang untuk
layang-layangku..:’)