CINTA itu..berawal dari kata Sabar..^^

Kadang sering merenung, dulu para thabi'in membukukan ilmu dengan sabar. dengan percobaan yang kali pertama, bahkan membukukan hadist dan tentunya alqur'an yang harus terjaga keabsahannya. harus ke luar negeri dan dengan berjalan kaki. hanya untuk sekedar mengecek sahihnya sepotong hadist. subhanallah. tak ada bandingannya dengan diriku saat ini ya Allah. sering ngeluh. gampang menyerah dan selalu memberikan alasan. hingga sampai saat ini nama mereka dikenang bahkan dijadikan panduan. ibnu sina dalam kedokteran dan psikologi dll. ibnu Rusd dengan filsafatnya, annafis penemu sirkulasi darah, ibnu haitam sang bapak optik, Ar razi penemu obat cacar dan banyak lagi yang lain.
Dan sekarang? internet ada. Perpus tiap kampus selalu terbuka. jurnal bertebaran dan toko buku duduk manis menanti untuk dikunjungi. Harusnya tidak ada alasan tidak ada sumber karena penelitiannya masih baru. justru kalau tidak diteliti tidak akan ada penelitian tentang ini. meski terkesan nekat dan tekad membulat. Bukan karna tak memiliki alasan..mungkin terlalu idealis. bahkan ada yang berbicara.
“Ga usah bagus-bagus skripsi yang penting cepat lulus."
“Memangnya skripsimu bisa merubah nasib bangsa?”
heyyyy saya. sesulit apapun sumber dan keadaan. saya dan teman saya. ka ida. masih memiliki idealis. aneh. saya juga tak tahu. entah mengapa niat kami yang memang mungkin sok idealis ini ingin memberikan hasil terbaik agar jadi rujukan atau minimal bahan untuk penelitian selanjutnya. agar penelitian ini ramai di indonesia. agar iklim untuk menulis dan meneliti menjamur dimana-mana. yah minimal pada skripsi kita...
Mungkin memang kami dididik untuk sabar sebelum menghadapi dunia kerja sebenarnya. mungkin juga kami benar-benar tengah dibekali dengan ilmu yang mumpuni oleh pembimbing kami..
entahlahh..
yang jelas..selalu saya dan teman saya tanamkan dalam hati..OPTIMIS.
selalu kami berusaha tanamkan suka, cinta. pada tulisan kami....
selalu yakin...bahwa:
Allah akan selalu memberikan jalan. jalan terbaik untuk hamba-Nya yang mau berusaha. tak ada kata terlambat toh yang lain juga belum pada sidang.hee
semangaaaaat
Kami ingin...anak-anak indonesia kelak mau belajar untuk lebih sabar.
sabar ketika menuntut ilmu..sabar juga mau belajar dari siapapun..
hingga akan hadir rasa cinta untuk terus menuntut ilmu dan tentunya mengamalkannya untuk kemaslahatan

kelak note ini akan kutunjukkan pada anak-anak kami bahwa...para bundo.selalu berusaha memberikan yang terbaik terutama untuk orang banyak.^^
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

SAHABAT-SAUDARA-SEHATI-SEIMAN

Beberapa hari ini adalah puncak dimana saya amat merindukan kehadiran sahabat, sekaligus saudara terbaik saya. Memang dikelas, di organisasi, komunitas, sekolah, atau dimanapun saya memiliki teman yang spesial. Dan ternyata saya mendapatkan sahabat yang selama empat tahun ini Allah karuniakanm pada saya..^^

 Entah mengapa, pada beberapa orang ini saya sangat merasakan kedekatan yang amat luar biasa. Mungkin karna memang kami sering bertemu, sering menjadi teman ngobrol dan curhat. atau saling memahami satu sama lain meski tanpa bicara.
Nuraini...
sosok perempuan yang sangat lembut dan perasa. ketika pertama kali bertemu, kami hanya bersalaman. lalu saling sibuk dikamar masing-masing. bukan karna sombong. tapi karna sifat kami yang amat pemalu dan belum kenal. terlebih karna kami masih belum terbiasa jauh dari rumah.
lama kelamaan kami sangat dekat. terlebih karna seangkatan, sifat melankolis yang sama. sama-sama suka warna hijau.hhe sama-sama juga memiliki selera dalam lagu, film, dan banyak hal.. sangat rindu ada yang memanggil..kaaa...
rindu eror menzombi seharian dikostn. saking penat dengan tugas dan organisasi jika ada hari luang maka kami tiduran diatas kasur melihat pada langit-langit kamar sambil curhat. berbicara apa yang akan kita lakukan kedepan. apa harapan kita dan banyak hal...
Terbiasa tidur sangat awal. jadi urutannya itu. ain, kiki, t ida,.,hhe
Ain karna terbiasa. kiki karna kelelahan jadi terbiasa juga tidur tidak terlalu malam. t ida karna terbiasa minum kopi.
Namun ain sering bangun awal. karna terbiasa tidur awal. kami saling membangunkan shalat malam atau shubuh dengan tilawah siapa saja yang bangun duluan. sudah sangat akrab dengan keluarganya. dan ain pun sudah sangat akrab dengan keluarga saya. saat-saat dimana saya tengah sesak dengan masalah dan menangis sejadi-jadinya dengan sabar dia mengusap bahu saya. melafalkan kalimat kesabaran yang menenangkan. karna ia sangat tahu. jika saya menangis berarti benar-benar sudah tak bisa membendung perasaat berat. rindu saat-saat menyelimutinya karna seringkali ain tertidur lupa memakai selimut. memastikan bantalnya sudah nyaman atau belum.
Ah, saya sudah menganggapnya sebagai saudara. saudara yang amat sangat saya sayangi. entah, mengapa Allah menitipkan rasa itu pada saya. semoga perasaan in tersimpan rapih dan akan tetap ada dalam sanubari saya. semoga menjadi alasan di jannah-Nya untuk dapat bertemu kelak. aamiin.^^
Ida Maryam Nurlailiyah
sosok yang satu ini tak terlalu dekat karna setahun di aljabar.kostn pertama saya. baru teh ida masuk. terlebih beliau di organisasi diluar kampus. kami sibuk masing-masing dan alhasil keakraban hanya sekedar menyapa dan ketika perlu.
sangat perasa. namun ditunjukkan  dengan cara yang sedikit berbeda tidak seperti ain dan kiki . kami semua bergolongan darah A. punya kepekaan yang sangat. namun kami menunjukkan dengan cara yang berbeda. uniknya ciptaan Allah.^^
suka dengan lagu berjenre jaduuul.haha
sangat pintar, cekatan, dan punya daya analisis yang tinggi. sangat amanah dan tegas.
sangat mulai dekat saat kami bertiga terkatung-katung mencari kostn yang dapat menampung tiga orang dengan harga yang murah dibulan november. bulan yang tanggung bukan?heu
 Padahal kami sudah membayar mahal. tetap harus pindah dan uang tidak dapat kembali. akhirnya kami bertiga menemukan kamar besar yang memang biasa dipakai oleh tiga orang. mulai saat itu. kami dapat saling memahami meski tak saling bicara. saling mengerti dan mengetahui apa yang kami fikirkan.
sangat dekat. sampai sekarang. sudah seperti saudara yang sangat dekat. ah..banyak hal.sampai saat ini. t ida yang selalu dekat. mungkin karnna kami kostnnya dekat dan selau saja menyempatkan bertemu.
“kiki buka dimana? hayu ke itb. bareng.
t ida traweh dimana? hayu bareng.
atau
kiki.....lagi apa? ada dikostn? mau ceritaaaa..hiks
atau
t ida.....dimana? kiki ga kuaaat pengen ceritaaa. hiks
 jika kiki tengah galau. te ida menguatkan. jika t ida sedang galau. kiki yang menguatkan.bahkan meskipun sudah berbeda kostn. seperti belum pindah kostn. sering menginap di t ida.heu
aku menyayanginya ya Allah,hiks
sevy Dwi putri... sosok yang entah bagaimana dapat kuekspresikan..baik, cerdas, dan tak dapat ditebak. dan saya selalu belajar untuk selalu khusnudzon darinya..
entah sejak kapan kami akrab. ada masa kami dekat tapi sebenarnya jauh. ada kalanya kami sangat dekat,. bahkan saking dekatnya kami sudah sdeperti saudara. sudah sangat tau bagaimana apa yang difikirkan dan banyak hal...
sama-sama rame dan  apa adanya. jika kami bertemu dan keluar aslinya.hmmm..sama-sama sulit dihentikan.hhe

dan yang menyatukan kami berempat adalah..makan baso gejrot bersama.hha
dengan komposisi sambal dan bumbu yang berbeda tentunya.hha
sampai hafal berapa banyaknya sambal, cabe dan apa saja yang ingin dibeli.hha
sampai hafal benar level pedas dari semuanya.hha
dengan tak ketinggalan teh gelas. karena ain yang sangat suka. jadi ikiutan juga.heu

“kiki galau vy...”
“kalau vy lagi galau, vy rasa. vy sedang ga bersyukur sama nikmat yang ada...”
masyAllah...kata-kata yang selalu kuingat sampai detik ini.
“t ida..kiki galau..”.
“semangat, hadapi, hayati, dan nikmati^^
“aiii kiki galauuu...”
“insyaAllah ka, pasti Allah ngasih yang terbaik...”

Entah..aku sangat merindukan saat-saat itu..saat-saat dimana kami saling tertawa. eror bersama. ngezombi bersama. tilawah bersama, dan sharing banyak hal bersama. saling menularkan semangat dan dapat saling mengerti tanpa kata...
aku merindukan saat ini, dan nanti. juga sampai kapanpun...
cinta kalian, karna Allah...kekalkan ya Allah..aamiin.:’)











  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

Karna Allah mencintaimu nak..

Hari ini saya banyak merenung. Banyak melihat bagaimana lingkungan itu memiliki pengaruh besar terhadap seseorang.
mulai dari sejak pagi anak “harapan” teman saya ngambek tak mau ikut shalat duha dan memegang erat tangan saya.heu
Anak saya belum datang karna datang selalu aga siang dan harus memegang dua anak lain dulu. karna guru pendampingnya sedang tak masuk.hmm
Anak “harapan” saya sangat berbeda hari ini. hari ini hari keempat kami berdua bertemu. sudah ada keakraban. sudah mau bicara, mau belajar matematika dengan konsentrasi yang lebih lama dibandingkan dengan hari-hari sebelumnya.
Wn sayang ibu?” ia hanya menatapku dengan tatapan kosong.
“ibu sayang Wn...wn sayang ibu?” Ia mengangguk masih dengan tatapan kosong. dan tak sampai satu setengah detik. matanya kembali melihat sekitar. tak mau menatap lawan bicaranya.selalu saya ucapkan. ibu sayang WN..karna memang saya ingin rasa sayang saya menular menjangkiti hatinya juga.hhe
Dan aku mendapati hal yang berbeda denganmu hari ini nak,,,
kau begitu ceria. tak pernah aku melihatmu seceria ini. sangat berbeda saat kau tengah disekolah.
Disekolah mengikuti senam saja gerakan sering tak nyambung dan lambat melihat contoh. tak karuan. Bicarapun hanya pada ibu. itu pun perlu kesungguhan. tapi disini. kamu memintaku menyetel musik. dan kau mengajariku menari. bernyanyi. berlarian, mengarang cerita, berbicara, mengajakku bermain piano, dan dengan senangnya kamu bermain.
Aku tak mendapatimu seperti ini ketika disekolah. Seringkali aku selalu  berfikir. masih ada harapan...namun hati kecilku juga berkata bahwa harapan ini akan hilang dengan sendirinya jika kau memutuskannya nak.
entahlah...aku mulai menyayangimu...meski sering kesal karna kau tak mau keluar dari keterpurukanmu...ayolah nak...semua orang menyayangimu..


Kamis sore yang melelahkan. tak apa dengan bimbingan yang tak jadi, tak apa dengan bolak balik lantai tiga dan lantai satu fip. dan tak apa dengan belajar sabar nuggu fotocopy dan lelahnya hari ini. karna semuanya telah terbayar dengan senyum dan ceriamu hari ini nak...ibu menyayangimu..^^
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

Persaudaraan itu indah ade...^^


Ini hari keempat. Sejak hari pertama. Anak-anak kelas satu diperkenalkan dengan kakak kelas mereka. Beriringan menuju kelas lain satu persatu. Meskipun pasti mereka tak sepenuhnya mengerti atau bahkan mengenal setidaknya mereka diajarkan untuk bersilaturahim. Ta’aruf dengan wajah-wajah yang lucuuuu memperkenalkan diri mereka pada tiap kelas yang mereka lalui. Sudah beberapa hari ini suasana keakraban dan saling mengenal mulai kentara.Saat-saat yang sering digunakan untuk memberikan modal kehidupan pada anak-anak adalah saat shalat. Hari ini, barisan shaf harus berbeda kelas. Setiap kakak harus berada disamping adiknya.  Jika kakak ribut, saat menghafal hadist, mendengarkan cerita para nabi, dan saat dzikir bersama menunggu adzan dzuhur, maka adiknya mengingatkan dan jika adik ribut, maka kakak yang mengingatkan.
“ibu..ibuuu aku dimana? aku kelas tiga.” Indri menghampiriku yang tengah sibuk merapihkan barisan.
“oh iya coba sebelah sini?” aku menyertainya untuk menempati shaf yang masih kosong.
“tapi kan aku belum punya kakak bu” ujarnya polos.
“oh sekelas ya?” ia mengangguk.
“Ayo kisa kesebelah sana. aku menggamit tangannya dengan tak menanggalkan senyum barang sebentarpun.
“nah, coba disiniya...ini kelas berapa? ”
“Kelas satu.” Mereka menawab dengan wajah lucu yang menggemaskan.
 Ini kakak kalian. Ayo coba kenalan dulu. Sebelah sini boleh? aku meminta izin.
“he emm..”mereka mengangguk sambil memegang bibil dengan telunjuk. malu
“ Ka indri...” Dia mengulurkan tangan
“Difa...adel...” mereka akrab dengan cantiknya.
lucuu saat ka Indri mengenalkan diri. Mereka saling menatap kemudian saling merapihkan barisan dan tersenyum. Ka Indri sebagai kakak tentunya memiliki tanggungjawab menjaga adik-adiknya. Sangat lucu dan menggemaskan.
 Penanaman rasa tanggungajwab, kasih sayang sesama teman, saling mengingatkan adalah modal utama untuk bekal hidup seorang manusia.
saya hari ini belajar bagaimana bahagianya menjadi manusia yang sebenar-benarnya bahagia...

yah..bahagianya saya adalah jika selalu dekat dengan anak-anak..^^
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

Indahnya berbagi cinta^^

Setiap pagi anak-anak harus sudah berkumpul di aula yang sekaligus lapangan futsal dengan keadaan sudah siap dengan mukena dan wudhu yang terjaga. Asmaul husna diperdengarkan. shalat duha ,dzikir dan diakhiri dengan doa menyambut hari. Keadaan dzuhur pun begitu. jam sebelas anak-anak sudah siap duduk rapi dengan wudhu yang terjaga. hal yang paling menarik menurut saya adalah bagaimana merapihkan anak-anak kelas satu yang masih baru. Masih memakai name tage. dan dengan nama kelas yang lucu kelas terompet dan klarinet. ga kuaaat liat wajah mereka yang menggemaskan. heu
Sebelum berangkat ke aula berbaris, dan saling menunggu satu sama lain. aishhh ga kuat luttunyaaah.heu
yang lebi lucu adalah tak berapa lama ada yang ingin pipis, ada yang minta minum, padahal tengah belajar puasa. ada juga yang tiba-tiba ngompol. salut pada manajer kelas satu yang dengan sigap menanggapi anak yang manjanya luar biasa dan dengan sabar menemani anak-anaknya yang masih sangat unyu-unyu.hhe
Merapihkan tempat shalat agar terisi sempurna dan terlihat rapih adalah hal yang cukup mudah namun juga sulit dilakukan. Karena anak-anak seringkali tiba-tiba ingin pindah, atau berlarian saat dzikir karna bosan. karena ini hari pertama, maka tempat shaf shalat dilakukan berdasarkan kelas. Namun ternyata tak semua siswa membawa sajadah.
“Boleh sajadahnya berdua sama kania?” ujar saya. sambil membungkukkan badan. Tersenyum dengan kedua tangan memegang pundaknya.
“Boleh ibu. sinih” ujarnya. semangat.
Satu dua, bahkan lebih dari lima kudapati di setiap waktus halat berjama’ah. Pembiasaan yang secara tidak langsung membuat mereka tau bahwa kebersamaan, berbagi dan kasih sayang itu sangat indah. Dan saya sangat yakin. Teori memberi, mengutamakan orang lain. tumpah ruah disini. Tanpa kata. dengan sendirinya mereka menawarkan temannya yang lupa membawa sajadah. Senyuman, gelendotan manja, dan ucapan mereka yang pintar dan binar kejujuran dimata bening mereka yang selalu membuatku bahagia. bahagia menjadi bagian dari hidup mereka...^^

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

KELEKATAN VS KETAKUTAN

KELEKATAN VS KETAKUTAN

Sudah lama ya menunggu tulisan saya?hha.pde tingkat tinggi.
karna blum sempat upload. jadi...inilah hadiah bagi orang yang sabar.selamat membaca..^^

Judulnya serem ya?hha
Bagi sebagian anak, butuh waktu yang cukup lama untuk dapat bermain atau akrab dengan orang yang baru ia lihat atau kenal. Bahkan seringkali mereka menangis atau marah ketika tiba-tiba ada yang mencubit gemas pipi atau ingin memegang tangan, atau bahkan ingin menggendong. Anda yang menyukai anak kecil tentu pernah merasakannya bukan?ngakuu..!haha.
okeh, kita mulai ...
seperti biasa.nabda bisl basmallah.
Bismillahirrahmaanirrahiim...

Sabtu kemarin tepatnya malam ahad. Saya menginap di rumah saudara yang berada di daerah tegal lega. Namun mesjid untuk tarawih ternyata mereka di istiqomah. Saya kurang tau sebelah mana. Karna malam, ngantuk dan tak fokus. Akhirnya dari pada diam dirumah lebih baik ikut ke masjid. Saya menunggu di selasar depan masjid. Persis seperti mesjid salman Itb. Hanya saja saya masih hafal pembatas shalat laki-laki dan perempuan sedikit berbeda.   Karena sedang tidak shalat saya ke belakang. Beberapa akhwat juga shalat dan karpet mesjid juga terdapat dua shaft diantaranya. Saya menyenderkan punggunng pada dinding. perasaan tak karuan, dingin, ngantuk. Karna saya terbiasa tidur awal. Terlebih memang hari itu cukup lelah. Saya buka hadist arbain dan mulai membacanya. Sebentar kemudian saya edarkan pandangan. Adzan isya mulai berkumandang dan langsung shalat. Tidak ada jeda untuk shalat qobla isya. Saya teruskan membaca yang sempat terhenti karna adzan. Hingga tiba saat khutbah. Saya kembali mengangkat wajah dari buku kecil hadist arbain. Tepat dihadapan saya, diujung selasar terlihat dua anak kecil memakai mukena warna pink dan ungu. Saya tutup bukunya dan menemui mereka. dengan sok akrab menyapa mereka.
“assalamualaikum...lagi apa?” Saya memulai percakapan dengan senyum. Meski mata saya tak dapat dibohongi tengah mengantuk. Mereka menjawab salam dan menyampirkan senyum.
“Kiki...” Aku mengulurkan tangan dengan senyum yang masih setia dikedua ujung bibir.
“Nayla...”ucapnya sambil malu.
“Syfa...” Sahut yang satunya. Mereka saling menatap dengan senyum. ah aku tau. mereka pasti aneh atau curiga mungkin ada orang aneh yang tiba-tiba mengajak kenalan dimesjid?lalu akan menculik?ahhh tidak. terlalu lebai sepertinyah kikoy.
Duduk dan kemudian membuka lumpia basah yang tadi lupa sempat tak termakan.hhe
Nayla dan Syfa juga tengah memakan batagor, akhirnya kami berbincang. Entah sejak kapan saya selalu SKSD pada anak kecil. saya juga tak habis pikir. kenapa saya bisa seperti inih?heu
Setelah ngobrol sana sini..kami beranjak. mereka akan shalat.
aku membuka tas dan mengambil buku Grafologi yang memang diniatkan akan dibaca. subhanallah. cahaya yang lumayan burem menambah suasana mencekam.ngantuk.he
Akhirnya kembali kubuka buku. Tiba-tiba aku melihat bayi disamping wanita paruh baya yang tengah shalat. aku menghampirinya dengan wajah excited. Namun urung dan kembali muram saat melihat bayi itu tengah terlelap.
“Yah belum bisa nyubit.” ujarku.
“eh iya teh lagi tidur.” ujar umminya. kembali pada tempat semula dan membuka buku, melanjutkan.
Sebentar kemudian. Adik bayi itu terbangun. dan membuat umminya belum dapat shalat tarawih. Saya mencoba mendekat. tiba tiba...
 “Don’t taaaaaaccccchhh....!!!”
“Don‘ taaaaccchhh...!!” Bantal, selimut ia peluk seolah takut saya akan mengambilnya.
“Ini bocah kenapa?aku berguman dengan wajah bingung. Jadi teringat cerita ummi kalau saya juga ketika diusia seperti anak ini selalu menangis saat devivi adik pertama saya digendong orang lain. padahal ummi mau shalat atau ada keperluan. hmmm aku mulai merasakan empati pada orang-orang yang dulu sebel dengan apa yang aku lakukan.hahay
“Teteh ga boleh gitu.” Umminya mengingatkan.
“Ga bole  pkonya doon taaachhhhhhhh...!!!”
“oh saya paham. ga bole nyentuh. maksudnya don’t touch...hareuh bahasa anak TK O besar.heu
Aku mulai bertanya.
“ Namanya siapa ini? sambil megang kepala bayi..
“iiiihhhhhh dooon taaaccc...!!!”
“eeeh tth ko gtu? umminya mulai mengingatkan lagi.
“ Halwa teteh. namanya halwa..” Umminya menjawab.
“iihh luttunya halwa sholeh..cerdasya...” Pipinya melambai-lambai memuat tangan saya gatal untuk mencubit gemas.
Matanya mulai berair. bibir menyungging manyun ketas. aku mengabaikannya. tetap fokus melihat bayi.haha
jika diperhatikan malah akan menjadi-jadi.tak berapa lama ia menyusut air matanya dengans selimut yang tak boleh kupegang. apapun tak boleh dipegang. Akhirnya reda sendiri karena saya tak memperhatikannya. Tangisan pertama.
saya tetap mendekati bayi. tetehnya sudah siaga melihatku dengan tatapan menyilet.hha
aku tak balas melihatnya. mataku fokus pada adik. bayi. akhirnya tetehnya mulai bernyanyi. dan salah.
“ehh ko gitu nyanyinya...ranting. bukan lanting” umminya membenarkan.
“Ranting..” ujarku.
Matanya kembali berair. bibirnya membentuk bulan sabit yang terbalik. mulai berkaca-kaca.
“ah ko nangis. ga usah nangis. itu bunda juga kaya bunda yang disekolah teteh.
Aku tersenyum mengiyakan. Mataku kembali memperhatikan dede bayi. ia kembali menyusut air mata dengan selimut yang sedari tadi ia pegang. dengan mata tak lepas dari wajah saya. Tangisan kedua. Hareuh kiki uda buat nangis orang.heu
Akhirnya lama kelamaan. aku mulai mendekati.
“Ini nih. ada foto anak kecil lucu deh. saya mulai membuka pembicaraan.
“Mana?” akhirnya ia mendekat.
“ihihi.lucu.haha” ia tertawa. seolah tak pernah terjadi apa-apa. yah anak kecil memang gampang dialihkan perhatiannya. itulah bedanya anak kecil dengan orang dewasa. mudah melupakan. Seolah tak pernah terjadi apa-apa. tetap ceria dan bersemangat menghadapi hidup.
“Ini ada kucing pake peci. Kucing aja sholat hebat yah. Teteh kerudungnya mana?
“ dirumah.” ujarnya. sambil senyum masih setia bertengger dibibir kecilnya.
“Peci itu apa?” pertanyaan yang tak pernah kuduga.
“Peci itu yang suka dipake abi buat sholat.” saya mencoba menjelaskan.
“Apaan emang?” ia bertanya kembali. sepertinya belum faham dan belum terbayang apa yang baru saja saya jelaskan.
“dipakai dikepala.” saya menegaskan.
“oh topi.” ia memegang dagu dengan telunjuknya sambil mengangguk dengan senyum.
“Iya topi. tapi kalau peci biasanya dipakai laki-laki untuk shalat” hem. Salah satu hal yang paling saya takuti adalah salah memilih diksi saat menjelaskan pada anak-anak. Agar mudah difahami. dan yang terpenting adalah anak memiliki pemehaman yang benar.
Sering kali orang tua menyebut kucing itu “meng meng. atau miau.
anjing itu gogog.
makan> mamam
minum> muh dan sejenisnya. Padahal kemampuan berbahasa anak tengah berkembang pesat menyerap apa yang dia dengar. dan ia ucapkan kembali saat berinteraksi dengan orang lain.
kembali pada cerita diatas.
Dia mulai tertawa. Lama kelamaan saya kehabisan stok gambar yang menurutnya menarik. Akhirnya saya baru ingat. Hape saya bisa menulis dan  memiliki warna.
sekalian saya mau mengetes kemampuan motorik halus dan kemampuan ia menangkap kemampuan visualnya.
“Teteh ini bentuk apa?”. Saya menunjuk gambar bulan separuh. hasil dari otak atik adik saya ci ayy.hha
“Bulan.” Senyumnya mengembang.
“Subhanallah pinteeer. coba ini apa?” Satu persatu gambar yang dibuat tangan itu mampu ia jawab. pintar. gumamku.
“coba teteh bisa ga gambar bulan.” Ia mulai menggambar.
Dan eits...gambarnya nyaris sempurna. Tangannya begitu cekatan menggambar diusianya yang baru lima tahun.
“coba bintang..” saya kembali menginstruksikan.
Tangannya cekatan. hanya saja perspektif nya saja yang sepertinya belum dapat menggambarkan dengan sempurna.
Akhirnya saya memberi contoh membuat gambar bintang dan sama persis.
sangat cepat menangkap apa yang saya contohkan.
“hebat ih teteh.” aku berujar bangga. ia tersenyum
“aku mau warna ijooo.”
 “Boleh-boleh...” akhirnya keakraban itu mulai terjalin.hhe
Saya pernah sering membuat anak-anak menangis. namun saya juga sering membiarkannya hingga mereka kembali tersenyum. Kenapa? karna anak kecil memiliki egosentris yang sangat sangat tinggi.^^
inginnya selalu diperhatikan. dituruti, harus sesuai dengan apa yang mereka inginkan. nah mengapa kita harus belajar ketegasan dan konsisten? karna pondasinya berasal dari saat usia ini. Usia yang akan membentuk kepribadian mereka. Belajar bagaimana menghargai orang lain, bahasa yang baik, disiplin, tanggungjawab, dan mengenal tuhannya..
semoga kita menjadi satu diantara orangtua atau keluarga yang mencintai keluarga kita dengan memberikan mereka kasih sayang terbaik. 


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

Bumikan Nyata rasa Syukurmu.^^


Anak adalah karunia yang tak terperi. Kehadiran yang dinanti  penuh harap dan suka cita. Bersemayam dalam rahim, hingga terlahir kedunia dengan tangis penuh harap.
Sempurna, sehat dan shalih menjadi pelengkapnya. Selanjutnya adalah do’a yang tak pernah terputus menghinggapi pada diri setiap anak adam yang memiliki orang tua. Setiap larik nafasnya selalu dihinggapi tali-tali do’a yang selalu ummi dan abinya sisipkan pada setiap aktivitas yang dilakukan.
Setiap anak “PASTI”  memiliki kelebihan. dan sebelum anda meneruskan membaca tulisan saya lebih jauh. Silahkan di setting mindsetnya untuk memiliki pandangan bahwa “SETIAP ANAK PASTI MEMILIKI KELEBIHAN” , terlepas ia memiliki kekurangan fisik, psikis atau apapun. sebelum membicarakan lebih jauh. Mari kita benahi fikiran kita. Karna niat, pandangan awal menjadi sugesti, keyakinan yang akan sulit dirubah. Maka kita mulai dengan membaca basmalah, dan niat serta pandangan yang positif tentang hakikat seorang anak.^^
Selama ini, ada poin utama rasa syukur versi saya.^^
Pertama dengan berucap, dan kedua adalah bentuk tindakan.
Misalkan, kita berucap alhamdulillah saat dikaruniai seorang anak.>anak lagi? yah kan lagi bahas tentang anak. jadi sabarya?hha
kita lanjutkan.^^
Pada tahapan kedua kita arahkan anak untuk dapat menjadi anak shalih shalihah dengan memberikan asupan gizi yang tepat, perhatian dan kasih sayang yang ranum dan pendidikan yang tepat bagi perkembangan minat, bakat dan kemampuannya. jika kita hanya bersyukur namun pada tahap tindakan memaksakan kehendak sendiri dalam pemilihan pendidikan tanpa melihat minat, bakat dan apa yang diinginkan anak, tanpa diskusi, asupan gizi yang kurang baik, dan apatis terhadap anak. jangan salahkan anak jika mereka mencari perhatian dengan destruktif, marah yang tak jelas, dan mengganggu orang lain. hingga akan berdampak pada prestasi yang buruk, dijauhi teman-temannya, dan anak takkan bisa berkembang dengan baik.
MasyaAllah..bagaimana ketika dia sudah remaja? padahal apa yang kita rasakan dan lakukan sekarang adalah kumpulan dari mozaik-mozaik pengaruh lingkungan, pola asuh, dan kemampuan perkembangan yang kita miliki. dapat terbayang bukan bagaimana nanti kehidupannya kelak bukan?
sip...^^
Meskipun saya memang belum memiliki anak namun tak salah bukan kita memetakan “serpihan” kehidupan kita dari sekarang? meskipun memang usia takkan pernah ada yang tahu. namun menciptakan generasi rabbani adalah keharusan. dan harus memiliki persiapan sesempurna mungkin untuk menciptakan “lingkungan” yang baik untuk anak.
cukup sekian untuk artikel pertama  dihari ke-5 bulan ramadhan ini cukup sekian. nantikan kelanjutannya esok hari.^^
InsyaAllah akan saya ulas secara mendalam mengenai anak kali ini.^^
jangan lupa ya...tetapkan mind set berfikit kita bahwa “SETIAP ANAK PASTI PUNYA KELEBIHAN” dan wujudkan rasa syukur kita dengan kesungguhan nyata.^^
boleh coba dipraktikkan pada adik, sepupu, murid binaan, atau siapapun bagi yang belum punya anak. selamat mencoba.hhe
karna KITA adalah apa yang KITA FIKIRKAN.””


Senin yang dingin, ba’da shubuh saat berharap cemas u bertemu dengan anak-anak “harapan” di hari pertama.”^^
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS
Copyright 2009 Pelangi Rizqi
Free WordPress Themes designed by EZwpthemes
Converted by Theme Craft
Powered by Blogger Templates