Muara Rindu, Bapak



“Bapak ingin yang terbaik untuk teteh. “ aku tau kata-kata inilah yang selama ini ia ingin ucapkan. Meski selalu tak sampai. Tertahan pada ujung lidah.
Gimana nanti tinggalnya? Bagaimana nanti hidupnya?
Ah Bapak saya memang luar biasa.
“Putrinya kini tengah beranjak dewasa. Hatinya sudah sangat berkeinginan menikahkan anaknya. Disisi lain hatinya sangat berat anaknya pergi untuk diambil orang lain.” Ujar ummi. Diselingi tawa. Meski dengan bergetar.
“Teteh mah sami’na waatha’na dengan keputusan ummi dan bapak. Inshaallah  apapun itu.” ujarku. Berat memang. Tapi aku harus mengawali hal yang luar biasa mengubah hidup ini dengan keberkahan. Aku tak mau lapisan keberkahan nantinya hilang karna nafsu atau hal lain yang dapat menghilangkan ridha-Nya.
“Teteh kenal sejak lama atau baru tau dari proposal aja?”
“tau namanya sih mi, dulu pernah mendengar cerita dari teman yang seorganisasi dan sebidang sama beliau. Tapi teteh ga pernah komunikasi apapun. Fb aja ga nyadar ada beliau mi. Jadi ga temenan. Qodarullah ya mi mashaallah.:)
“Teteh pernah sms atau telfon?”
“Ya engga lah mi, teteh baru liat cvnya tadi siang. Sore kan teteh kirim ke email deani. Ummi uda baca kan?”
“Iya, tapi teteh kalo sudah merasa cocok mah ga apa apa.”
“Teteh belum mau mengajak perasaan saat ini mi. Teteh gak mau nantinya malah kecewa. Padahal harusnya memang saat ini hanya melibatkan Allah dan logika. Hati inshaallah bisa belajar.ummi sama bapak dulunya ga kenal kan? Cinta juga engga kan? Teteh mah pengen kaya gitu. Belajar cinta sama kenal lebih dekatnya setelah menikah aja. Ga apa –apa kan mi?” ujarku, dengan berusaha menahan tangis. Menggenggam erat telfon.
“Iyaa...”ujarnya
“Bapak mah gimana teteh sama ummi, meskipun sedang diistikharahkan. Ga mau memaksa teteh, ga mau juga menghambat kebahagiaan teteh. Bapak sama ummi mah ga berkeinginan apa-apa. Yang penting orangnya soleh, dan sayang sama teteh sama keluarga kita. Cuma itu. “Aku tercekat. Menahan deru nafas dan mata yang memanas. Buliran itu mengalr dengan deras.
“Ummi sama bapak dulu juga ga sesukses sekarang. Inshaallah kalau soleh dan nyaah ka teteh mah akan langgeng dan dapat sakinahnya dari Allah. Apalagi kalau pekerja keras dan rajin. Ummi sama bapak mah masih berat bukan karna apa-apa tapi karna ga nyangka uda punya anak yang sudah mau menikah.haha.
Ummi dan saya memang selalu seperti remaja. Perasaan kami bisa berubah. Gampang melupakan masalah. Selalu berusaha berkata “ aku baik-baik saja” sepertinya sifatku yang satu ini memang berasal dari ummi.heu
Akhirnya.....
Apa yang kau cari sebenarnya ki? “si perasaan” bertanya
Aku hanya mencari sosok yang dapat menjadi ayah yang baik untuk adik adik dan ummi saat bapak sudah tiada. Menjadi kakak untuk adik adikku.
Hanya itu?
“Ya hanya itu.”
“Bahkan kamu tak memikirkan dirimu sendiri?” Mustahil
“Entahlah. Aku hanya menilai itu. selebihnya Allah pasti akan karuniakan. Jika menjadi pengganti bapak untuk keluarga kami bahkan menjadi kakak untuk adikku bisa.  Berarti dia akan sangat bisa untuk menjadi ayah untuk anakku, menjadi suami yang melindungi. Melindungi aku, dan keluargaku serta anak anakku  dari panasnya api neraka dan cinta dunia.
“Ya, aku sudah faham mengapa kau belum mau mengajakku bersama dalam memecahkan semua ini.”
“ jika aku membawamu, aku takut syaithon menyusup sempurna dalam hatiku. Dan menjadi sumber hilangnya keberkahan dalam kehidupanku nantinya.”
“Ya, aku faham. Berjalanlah bersama keyakinan pada Allah. Aku akan membersamaimu saat Allah sudah memberiku perintah untuk hadir kembali dalam benakmu.
“Ya, terimakasih sudah memahamiku.
“Terimakasih sudah menjagaku dari jalan syaithon.”
“Terimakasih juga kau belum  hadir saat ini ya. perasaan”

Bandung, kantor sekolah.hihi 22-9-2014
10:44
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

Ketulusan, asa dan harapan



Tadinya saya kira saya membenci saat kelelahan pulang sekolah masih harus menghadapi anak anak yang ada saja perlunya. Pulang sekolah masih dengan sayu atau tengah nyaman tidur siang ada saja anak-anak yang mengetuk pntu memerlukan sesuatu. Oh iya, tidak bisa tidur siang karna sekolah sampai pukul 15:00 langsung ashar berjamaah, menemani anak mengabsen dan baru bisa istirahat sebentar ke kamar.atau sudah sangat lelah tetap menunggu pukul 21:30 agar dapat menemani anak-anak istirahat dan mengunci kamarnya. Atau tengah istirahat tiba-tiba orangtua yang dtang meskipun sedang week end.
Akankah merindukan semua ini?
Menyuapi anak yang susah makan. Dengan serta merta rayuan maut dan janji manis agar mau makan minimal tiga suap ya? Baru mau makan
Atau “halo bundaaaa”. aulia melambaikan tangan dari lantai dua asrama saat saya melewati menuju kamar pembina.
Atau “selamat bobo bunda”. Saat menutup kamar mereka memastikan mereka sudah tidur atau belum.
Atau “bunda oooooy bunda.” Logat upin ipin saat secara bersamaan anak anak saling berebut perhatian.
Atau “Bunda cantik deh”
Atau “pipi aku tembem kaya bunda”.
Atau “bunda ko hari ini cantik baget”
“Lah kemarin kemarin ga cantik dong?”
“Ya ga gtu juga kali bun.” Haha
Atau “bun mau minta uang. Uang aku abis.” Baruuu aja keluar kamar mandi pagi atau saat dikantor.
Atau “jadwal hari ini apa ya bun?” ngumpul semua dikamar.pagi buta.
Atau “bun dia tu buang sampah sembarangan denda ya bun.” Atau “bun dia makan sambil berdiri.” dll
Atau “Bunda, bunda uda punya calon ya?”
“Iya.” Ujarku sambil kembali menyuapi puput yang tengah sakit
“Tuh kan bener kata aku juga.” Feby berujar bangga.
“Iya, tapi masih di lauh mahfuz gatau siapa.”hha
“Ah bunda ga seru.ish..”
“Iya kan bner.”
“Yauda aku doan biar bunda cepet nikah.”
“Aamiin.”
“Aamiin, berarti bunda lebih cepat ninggalin daqu.”
“Ah ko gitu? Ya iya atuh. Kan nanti ikut suami”
“Yauda suaminya aja ajak kesini atau nikah sama yang ada disini aja. Biar selamanya disini. Nemenin aku sampe selesai. Aku juga hiiih. Iya pokonya disini aja. Kita gamau bunda yang lain.
Aku hanya tersenyum
Atau
“Itu pakai kerudungnya yang benar. Jangan sampai kebuka. Pakai pin atau apa gitu biar rapih dan cantik.”
“Ah gamau kaya ibu ibu.”
Lah terus bunda kaya ibu-ibu dong?
Kan calon ibu. Nyengir
Aamiin
Aku doain smoga bunda cepet nikah deh. Nutup selimut.ish
Suatu saat nanti aku akan merindukannya. Sangat rindu.
Anak-anak yang hampir semua orang menganggap mereka kurang bisa menjaga perkataan dan bersikap seenaknya.
Ternyata sangat perasa dan mau mendengarkan saat mengusap rambutnya sambil bercerita bagaimana orang lain memiliki beban yang lebih dalam hidup. Tentang bagaimana seharusnya bersikap. Dan esoknya. Kelas itu dengan sigap “ apa yang bisa aku bantu bunda? Aku bawain ya kabelnya.dlll
Atau ada anak yang sering mengeluarkan kata kata kotor dan karena saking miskin perhatian sangat senang saat aku dengan cerewet mengingatkan makan dan minum obat. Bahkan serta merta saling melapor saat kedua anak yang kembar itu atau teman yang ain meminum soda atau minuman yang merusak lainnya.
“tuh bunda, niken minum cola lagi” ih aku cuman nyobain bundaaa.
Tetap aja, ga boleh
Iya janji deh mau belajar enam bulan sekali minumnya. Eh jangan dijadwalin dong.
Ups ya pokonya belajar mengurangi ya bun? Iyaaaa.
Saat mereka memiliki ego yang sangat besar namun ternyata memiliki perasaan yang sangat halus
Entah, aku sudah jatuh cinta pada mereka.sangat cinta. Banyak buku yang menerangkan bagaimana remaja dan kondisi emosi serta perkembangannya yang pesat. Telah khatam. Tetap saja keadaan ini yang memberiku pelajaran bahwa kelak anakmu akan melalui fase yang sama. Kelak anakmu juga memiliki beban dan masalah yang sama. Kamu, ya kamu. Sebagai ibu harus memiliki kesabaran yang sangat luar biasa. Harus mendampingi jangan sampai mereka mengetahui hal baru dalam hidupnya dari orang lain bukan dari ibunya. Bertanya pada orang lain bukan padamu sebagai bundanya. Atau mempercayakan pada orang lain megisi hati dan fikirannya bukan menempatkanmu pada hati dan firikan anakmu.
Selalu dalam lirih kulafalkan do’a agar kalian menjadi anak shalih shalihah yang dapat memberikan mahkota cahaya di syurga kelak.
Asrama putri, 20 september 2014 23:01
 kelak tulisan ini menjadi pertanda bahwa aku pernah belajar banyak dari sebuah miniatur kehidupan. darinya aku belajar kesabaran dan kesungguhan.
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

BEGIN!!



Ceritanya mulai menantang diri dengan membuat tulisan sehari satu tulisan selama 30 hari kedepan, banyak alasan memang. Blog yang mulai berdebu ini memanggil sejak lama pemiliknya. Jadi, silahkan menikmati tulisan saya.meskipun sudah sangat lama tak menulis. Ah bismillah inshaallah saya tengah mencari sesuatu hal yang sangat saya senangi yang tak menjadi beban untuk menjalaninya. Dan semoga menulis adalah jalannya.

Rin memandang lapangan bola dengan kesal. Tangannya mengepal. Hampir saja ia memukulkannya pada dinding yang kerasnya janga ditanya. Namun urung, rasa malu masih merajainya.
Bangunan segi enam itu ia tatap sempurna. Tajam. Tak peduli lalu lalang orang melemparkan pandangan yang tertuju padanya. Bahkan sesekali berbisik.
Yang ia fikirkan adalah kekesalannya yang memuncak. Rasa sedih dan tak mampu diperas bersamaan. Tak lagi ia memilirkan rasa malu.
Bunda, kenapa aku berbeda? Kenapa aku tak seperti mereka? Isaknya sudah tak dapat dibendung. Tersedu sambil menutup wajahnya dengan telapak tangannya.
Rentetan cerita  yang ia alami ia lafalkan dengan sempurna. Finansial yang sulit, kebutuhan yang tinggi, dan keluarga yang seolah tak peduli menjadi sorotan  apa yang tengah diceritakannya.
Aku menatapnya sendu. Sesekali mengusap punggung dan memberikannya seberkas tisu.
Ia hanya berucap terimakasih. Disela ceritanya. Meski tak jelas terdengar.
Kau tau nak, ada banyak yang harus kau syukuri meski kau tengah dalam keadaan seperti ini. Ujarku. pelan. Saat suaranya sudah lima detik tak terdengar. Tangisnya mulai reda. Ia hanya tertunduk sempurna. Tak berani menatap wajahku.


Ini cerita yang dibuat dalam rangka memenuhi target #30HARIMENANTANGDIRI
Namun tulisannya belum usai karna pendaftaran cpns yang terburu-buru dan ada penilaian supervisi dari diknas. Ah alasan saja. Inshaallah besok dilanjutkan.
Tulisan ini dibuat sesaat setelah di pijit karna drop saking erornya hak tubuh tak terpenuhi. Istirahat yang kurang dan tugas yang menggila.inshaallah esok lebih baik. Berarti besok menyetorkan tiga cerpen full yaaa inshaallah. Allahu yashfii kiki shalihah. Allah tak pernah tidur.
Nuuun, demi pena dan ketikan ini akan menjadi saksi bahwa gol darah A itu kreatif.ga nyambung.hehe
Bandung, asrama putri 23:06 18 sep 2014

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

keputusan ataukah keputusasaan?



Aku banyak belajar dari sahabat yang sangat dekat namun tak terlihat dekat oleh orang lain. Padahal kami sangat dekat. Jarang bertemu namun sekalinya bertemu kami membicarakan hal-hal yang jarang sekali kami bicarakan pada oranglain. Semacam kepercayaan. Saling mempercayai. Sehati dan menasehati.
Kali ini, aku benar-benar sangat belajar darinya. Berani mengambil keputusan besar. Melaju pada kereta taqdir yang berangkat segera tanpa berpaling. Yah tanpa melihat kebelakang. Sesaat setelah ia menanyakan kepastiannya bahwa  ada ketidaksiapan.
Bukankah Allah maha memudahkan?
Tentu, betapa ia membuang rasa itu dengan berdarh-darah. Kini ia genapkan dengan proses taaruf yang sangat cepat. Mengambil kesimpulan yang sangat tepat. Bukan, ia tak pernah dekat dengan yang disebutkan ia diam diam sukai.meskipun  semua orang tau. Mereka saling memiliki rasa. Namun keimanan mereka tetap terjaga.
Kini, undangan yang ia sertakan tidak menggunakan nama pria yang ia sukai. Namun orang yang berani datang langsung menemui ayahnya.





Kau tau, lelaki pemberanilah yang mampu memenangkan pertarungan.
Dan ia telah berhasil melewati masa itu,
Maka, aku berpesan pada diriku sendiri....
Jangan jatuh cinta terlalu dini,
jatuh cintalah pada saat yang tepat, karena jatuh cinta terlalu cepat hanya akan membuat hati tak bersyukur terasa lebih sepi dari seharusnya.

aku percaya tak ada saat yang lebih membahagiakan selain saat aku menyadari, aku mencintai seseorang yang tepat di saat yang paling tepat; setelah ijab qabul..

dengan begitu,
orang yang tepat itu akan menemuiku dengan alasan; "kamulah wanita yang akan menegaskan, membesarkan dan menguatkan cintaku pada-Nya."

Bandung, 12-9-2014 – 10: 32
bismillah, cleansing
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS
Copyright 2009 Pelangi Rizqi
Free WordPress Themes designed by EZwpthemes
Converted by Theme Craft
Powered by Blogger Templates