keputusan ataukah keputusasaan?



Aku banyak belajar dari sahabat yang sangat dekat namun tak terlihat dekat oleh orang lain. Padahal kami sangat dekat. Jarang bertemu namun sekalinya bertemu kami membicarakan hal-hal yang jarang sekali kami bicarakan pada oranglain. Semacam kepercayaan. Saling mempercayai. Sehati dan menasehati.
Kali ini, aku benar-benar sangat belajar darinya. Berani mengambil keputusan besar. Melaju pada kereta taqdir yang berangkat segera tanpa berpaling. Yah tanpa melihat kebelakang. Sesaat setelah ia menanyakan kepastiannya bahwa  ada ketidaksiapan.
Bukankah Allah maha memudahkan?
Tentu, betapa ia membuang rasa itu dengan berdarh-darah. Kini ia genapkan dengan proses taaruf yang sangat cepat. Mengambil kesimpulan yang sangat tepat. Bukan, ia tak pernah dekat dengan yang disebutkan ia diam diam sukai.meskipun  semua orang tau. Mereka saling memiliki rasa. Namun keimanan mereka tetap terjaga.
Kini, undangan yang ia sertakan tidak menggunakan nama pria yang ia sukai. Namun orang yang berani datang langsung menemui ayahnya.





Kau tau, lelaki pemberanilah yang mampu memenangkan pertarungan.
Dan ia telah berhasil melewati masa itu,
Maka, aku berpesan pada diriku sendiri....
Jangan jatuh cinta terlalu dini,
jatuh cintalah pada saat yang tepat, karena jatuh cinta terlalu cepat hanya akan membuat hati tak bersyukur terasa lebih sepi dari seharusnya.

aku percaya tak ada saat yang lebih membahagiakan selain saat aku menyadari, aku mencintai seseorang yang tepat di saat yang paling tepat; setelah ijab qabul..

dengan begitu,
orang yang tepat itu akan menemuiku dengan alasan; "kamulah wanita yang akan menegaskan, membesarkan dan menguatkan cintaku pada-Nya."

Bandung, 12-9-2014 – 10: 32
bismillah, cleansing
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

0 Response to "keputusan ataukah keputusasaan?"

Post a Comment

Copyright 2009 Pelangi Rizqi
Free WordPress Themes designed by EZwpthemes
Converted by Theme Craft
Powered by Blogger Templates