Doraemon
Saat saya menonton kembali film doraemon “ Stand by Me” saya
jadi teringat saat dimana saya tengah bingung menentukan pilihan apakah
meneruskan proses taaruf atau tidak. Saat syaitan sibuk bersemayam dalam
telingan hati dan fikiran. Hingga timbul berbagai macam praduga yang sebenarnya
tak penting.
Tapi qodarullah selalu dikelilingi oleh orang yang baik.
Sahabat-sahabat yang menguatkan karena iman. Membunuh dengan tega rasa yang tak
penting bisikan dari syaithan.
Kembali pada film doraemon. Saat menegangkan kala itu saya
tiba-tiba disuguhi film yang menyentak hati saya. Sampai-sampai saat ini saya
masih sangat mengingatnya.
Terutama saat ayah shizuka memberikan nasihat pada shizuka.
Persis seperti aku yang tengah takut untuk melangkah sendiri. Tanpa orangtua.
Foto saat khitbah (10-Oktober-14)
Kurang lebih ini kata-katanya : “
Ayah : “ Kau jangan khawatir,
Shizuka :” Aku takut, apakah kami akan baik-baik saja nantinya?”
Ayah : “tentu kalian akan baik-baik saja, yakinlah pada Nobita,
kau tepat telah memilihnya, dia orang biasa tanpa bakat istimewa tapi dia ingin
orang lain bahagia dan merasakan kesedihan oranglain, itulah yang menjadikan
manusia menjadi baik. Aku yakin dia akan membuatmu bahagia, aku bangga padamu
karena telah memilh dia.jangan cemas, semua akan baik-baik saja.”
Shizuka :”Baiklah...:)
Banyak orang yang lebih baik memang, banyak yang lebih ganteng
atau prestasi yang menggunung. Tapi yang tertulis dalam lauh mahfuz adalah
seseorang yang menurutNya akan baik untukku. Orang yang memiliki sabar seluas
samudera. Orang yang melengkapiku. Orang yang harus kujaga agar ia menjadi
suami paling bahagia sedunia. Hingga genap tiga bulan kami menikah aku baru
menyadari bahwa memang niat untuk menikah itu harus benar-benar dijaga.
Alhamdulillah tatimmu bini’matihi tatimmushalihat. Tak ada yang lebih indah
selain tetap diberikan kesempatan untuk istiqomah. Melakukan apa yang bisa
dilakukan saling menyemangati dalam kebaikan. Selalu cinta...padamu.:)
180415
0 Response to "Doraemon"
Post a Comment