KESEHATAN MENTAL “Fungsi Mental Hygiene Bagi Kehidupan Manusia”


KATA PENGANTAR
             Puji tak henti-hentinya penyaji panjatkan  ke hadirat Allah swt yang telah melimpahkan rahmat da hidayah-Nya, sehingga upaya penulisan makalah sederhana ini dapat penyusun rampungkan.
            Makalah ini bukanlah makalah penelitian, melainkan hasil pengumpulan materi dari berbagai sumber literatur. Materi yang kami kaji adalah  Fungsi Mental Hygiene Bagi Kehidupan Manusia.
            Dalam proses penyusunan makalah ini, penyusun menghadapi banyak kendala, terutama dalam mengumpulkan bahan-bahan yang akan dijadikan rujukan. Akan tetapi, berkat bantuan dari banyak pihak, kendala tersebut dapat diatasi. Oleh sebab itu, dalam kesempatan ini, penyusun menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih kepada rekan-rekan yang telah memberikan bantuan sumber-sumber tentang bahan-bahan yang penyusun perlukan dalam penulisan makalah ini.
            Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan menjadi keberkahan ilmu bagi siapapun yang membacanya. Dan semoga dengan jalan ini Allah memberikan pintu ilmu-Nya seluas-luasnya.

Bandung, 12 Februari 2010
                                                                                                Penyusun



BAB I
PENDAHULUAN
I.I Latar Belakang
Beberapa tingkah laku masyarakat yang beraneka ragam mendorong para ahli Ilmu Psikologi untuk menyelidiki apa penyebab perbedaan tingkah laku orang-orang dalam kehidupan bermasyarakat. Selain itu, juga menyelidiki penyebab seseorang tidak mampu memperoleh ketenangan dan kebahagiaan dalam kehidupannya. Usaha ini kemudian melahirkan satu cabang termuda dari ilmu Psikologi, yaitu Kesehatan mental (mental hygiene).
Kesehatan mental, sebagai disiplin ilmu yang merupakan bagian dari psikologi agama, terus berkembang dengan pesat. Hal ini tidak terlepas dari masyarakat yang selalu membutuhkan solusi-solusi dari berbagai problema kehidupan. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi belum mampu memenuhi kebutuhan ruhani, bahkan menambah permasalahan-permasalahan baru, seperti kecemasan dengan kemewahan hidup. Akibat lain adalah rasionalitas teknologi lebih diutamakan sehingga nilai kemanusiaan diabaikan.
Pada bagian lain, berbagai persoalan hidup yang melanda bangsa Indonesia, khususnya yang berkaitan dengan krisis multi dimensi di berbagai pelosok nusantara. Belum tuntas permasalahan ekonomi, muncul konflik berbau Sara, baru saja meredam pertikaian tersebut, bangsa kita dilanda berbagai bencana, semakin memperbukuk kondisi mental bangsa ini.
1.2 Tujuan Penulisan
Ø  Mengetahui Fungsi Mental hygiene bagi kehidupan manusia
Ø  Mengetahui implementasi kesehatan mental terhadap Bimbingan dan Konseling


1.3 Metode Penulisan
Dalam pembuatan makalah ini, penulis menggunakan metode deduktif-induktif atau khusus umum dan campuran. Kami sengaja menggunakan metode ini agar pembahasan yang kami sampaikan dapat difahami secara sitematis dan structural.



BAB II
Fungsi Mental Hygiene Bagi kehidupan Manusia
A. Pengertian Secara Etimologis dan Terminologis
Secara etimologis, kata “mental” berasal dari kata latin, yaitu “mens” atau “mentis” artinya roh, sukma, jiwa, atau nyawa. Di dalam bahasa Yunani, kesehatan terkandung dalam kata hygiene, yang berarti ilmu kesehatan. Maka kesehatan mental merupakan bagian dari hygiene mental (ilmu kesehatan mental) (Yusak Burhanuddin, 1999: 9).
Menurut Kartini Kartono dan Jenny Andary dalam Yusak (1999: 9-10), ilmu kesehatan mental adalah ilmu yang mempelajari masalah kesehatan mental/jiwa, yang bertujuan mencegah timbulnya gangguan/penyakit mental dan gangguan emosi, dan berusaha mengurangi atau menyembuhkan penyakit mental, serta memajukan kesehatan jiwa rakyat.
Kesehatan mental, merupakan harmonisasi fungsi-fungsi kejiwaan dalam menghadapi perkembangan kehidupan. Cakupan kesehatan mental terbentang dari yang sangat baik hingga yang sangat buruk. Kesehatan mental terkait dengan :
1)      Bagaimana kita memikirkan sesuatu , merasakan dan menjalani kehidupan. 2) Bagaimna kita menilai diri sendiri dan orang lain. Bagaimana menentukan pilihan-pilihan dalam besikap, 3) bagaimana mengatasi stress, 4) bagaimana berhubungan dengan orang lain, dan 5) bagaimana mengambil keputusan, dan lain-lain.  
Kajian kesehatan mental terentang dari yang baik sampai yang buruk. Setiap orang, mungkin dalam hidupnya mengalami kedua sisi rentangan tersebut, kadang-kadang keadaan mentalnya sangat sehat, tetapi dilain waktu justru sebaliknya. Pada saat mengalami masalah kesehatan mental, seseorang membutuhkan pertolongan orang lain untuk mengatasi masalah tersebut.
Dalam hal ini kami mengkaji fungsi dari mental hygiene, yakni unutuk:
1)      Preventif ( pencegahan ) :
 Mental hygiene berupaya mencegah terjadinya kesulitan atau gangguan mental  dan penyesuaian diri. Fungsi ini menerapkan prinsip-prinsip yang menjamin mental yang sehat,  seperti halnya physical hygiene memelihara fisik yang sehat
2)   Memelihara (preservation) :
Untuk memelihara kesehatan mental dan mencegah terjadinya mental illness (sakit mental) istirahat yang memadai merupakan cara untuk memelihara fisik yang sehat, sementara pemuasan keutuhan psikologis (seperti memproleh kasih sayang  dan rasa aman )merupakan prinsip  yang mendasar dalam memelihara mental yang sehat. Tidak hanya itu,  dukungan dan peranan lingkungan sangat menentukan  sehat tidaknya mental seseorang. Hal ini berkaitan dengan hakikat yang dimilki oleh manusia itu sendiri. Yakni mahluk social yang tidak dapat hidup sendiri. Maka dari itu, lingkungan merupakan hal yang amat mendasar dalam pemeliharaan metal hyegiene.
3 )  Amelioratif (Perbaikan)
Merupakan upaya memperbaiki kepribadian dan meninkatkan kemampuan menyesuaikan diri, sehingga  gejala-gejala tingkah laku dan mekanisme pertahanan diri dapat dikendalikan banyak faktor yang mempengaruhi perkembangan kepribadian dan kesehatan mental, maka sulit untuk menentukan pola-pola hubungan dan metode latihan atau disiplin yang dapat menjamin berkembangnya mental yang sehat selama periode perkembangan anak.
4)  Suportif (pengembangan)
Fungsi ini merupakan upaya untuk mengembangkan mental yang sehat atau kepribadian, sehingga seseorang mampu menghindari kesulitan-kesulitan psikologis yang mungkin dialaminya. Fungsi-fungsi mental hygiene itu dapat digambarkan sebagai berikut

Bagan

Melalui mental hygiene (dengan memperhatikan prinsip dan fungsinya) dapat diupayakan bagaimana menata kehidupan mental (rohani), baik diri sendiri, lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat, ataupun kehidupan berbangsa dan bernegara secara sehat, sehingga dapat mencapai suasanan kehidupan yang nyaman, tentram dan bahagia.
Mental yang sakit ditandai beberapa ciri seperti:
1)      Kecemasan/ kegelisahan dalam menghadapi kehidupan (anxiety),
2)      Mudah tersinggung (perasa),
3)      Sikap agresif (pemarah) atau berperilaku, menyerang, dan destruktif (merusak),
4)      Tiadk mampu menghadapi kenyataan secara realistic (tidak sabar atau konaah) sehingga mudah frustasi,
5)      Memiliki gejala psikosomatis (sakit fisik yang disebabkan oleh gangguan psikis karena stress),
6)      Tidak beriman kepada Allah.
Apabila dalam masyarakat banyak yang memiliki pribadi seperti ini, maka akan terjadi malapetaka dalam kehidupan (baik pribadi maupun masyarakat), seperti kita alami dewasa ini. Setiap hari kita mendengar, membaca, dan bahkan menyaksikan langsung berbagai perilaku menyimpang (misbehavior), salah suai (maladjustment), atau psikopat, seperti : tawuran, pembunuhan, pencurian.
Mengingat pentingnya pencapaian kehidupan yang bahagia, seyogyanya mental hygiene ini menjadi perhatian bagi semua pihak untuk melaksanakannya, baik di lingkungan pendididkan, keluarga, perusahaan dan pemerintahan dan lain-lain.
Dalam kaitannya dengan bimbingan dan konseling, mental hyegiene merupakan salah satu aspek yang mendasari  hubungan saling memahami antara konselor dan konseli
Uraian tentang landasan psikologis mengemukakan berbagai hal pokok yang amat besar pengaruhnya terhadap pelayanan bimbingan dan konseling, yaitu tentang tingkah laku, motif dan motivasi, pembawaan dan lingkungan, perkembangan dan tugas-tugas perkembangan, belajar dan penguatan dan kepribadian. Sedangkan tentang landasan sosial budaya dibahas pengaruh sosial budaya terhadap individu, hambatan-hambatan komunikasi dan penyesuaian diri sebagai dampak perbedaan antar budaya serta pengaruh perbedaan antar budaya itu terhadap layanan bimbingan dan konseling.





  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

1 Response to "KESEHATAN MENTAL “Fungsi Mental Hygiene Bagi Kehidupan Manusia” "

  1. Reynaldi says:
    July 29, 2019 at 10:06 AM

    Mirisnya isu kesehatan mental masih melekat stigma negatif bagi kebanyakan masyarakat Indonesia, jadi bagi yang mengalami penyakit mental merasa minder saat mau menggunakan layanan kesehatan mental. Tapi katanya dengan membaca artikel psikoedukasi secara intensif mampu menurunkan stigma sosial dan pribadi yang disematkan pada pengguna layanan kesehatan mental secara signifikan. Ini penelitiannya.

Post a Comment

Copyright 2009 Pelangi Rizqi
Free WordPress Themes designed by EZwpthemes
Converted by Theme Craft
Powered by Blogger Templates