Tafakur
Wanita memang cuma
bisa menunggu :’)
Mungkin sudah saatnya
niatan kita untuk menikah dibenahi,
jika semula hanya
untuk menjaga diri, kini meningkat untuk meraup pahala lewat peran menjadi
seorang istri. Hingga siapapun yang kita layani, bisa menjadi penebus segunung
dosa yang belum kita tebus sendiri, dan syurga memberikan kesempatan untuk kita
datangi.:’)
itulah balasan saat
saya mengirimkan sms..
Aku mulai sadar,
Cinta tak mungkin ku
kejar
akan kutunggu. harus
kutunggu
sampai
saatnya,,,giliranku.
(Cintaku kandas
direrumputan. Ebiet G.Adhe)
Sepertinya kalimat
dalam kurung itu melekat dalam memori sahabat saya dan alhasil saya mendapatkan
sms itu.^^
tapi ini adalah jalan
Allah, selalu yakin bahwa apa yang terjadi, apa yang telah saya alami dan
rasakan adalah karunia dari Allah..
Ada beberapa tahap
yang menurut saya dapat membantu seseorang yang berusaha “menjadi” lebih baik
terutama hati dan fikirannya. Sebenarnya
saya sedang belajar dan semua ini saya dapatkan dari para sahabat,
orangtua, guru dan lain-lain hingga saya rangkum dan saya fahami ini sebagai
jalan saya untuk lebih baik.
pertama
Memiliki keyakinan
bahwa Allah akan memberikan karunia terbaik..
Tak ada yang bisa
memberikan keputusan selain keputusannya Allah. Sulit memang, bahkan tak sering
orang menggadaikan kehormatannya karena takut tak dapat memiliki pendamping
hidup. Naudzubillah.
syarat mutlak
keimanan seseorang adalah meyakini qodar terbaik Allah. Sambil mengikhtiarkan
apa yang diinginkan dengan perilaku yang mencerminkan keinginannya.
sebelum melakukan
apapun, niat menjadi tolak ukur utama sebuah tindakan. Maka yakinilah bahwa
apapun yang terjadi takkan luput dari “tangan” Allah. Seperti ketakutan
kekurangan saat memiliki banyak anak. Padahal
sudah jelas bahwa Allah mengaruniakan rizqi , dan anak adalah salah satu sumber
rizqi. ya Allah, semoga hamba-Mu ini dapat meyakini apa yang harusnya kuyakini.
Aamiin.:’)
kedua adalah proses cleansing.
Istilah
ini sering kita dengan bukan? yah, mulai dari bidang kedokteran, MIPA,
psikologi bahkan dapur pun sudah tak asing dengan istilah cleansing. Bagaimana tidak, perkembangan bahasa menjadi sangat
pesat dewasa ini. Meskipun setiap bidang memiliki persepsi berbeda mengenai cleansing namun sejatinya pembersihan
menjadi makna yang menyatukannnya.
Dalam hal ini saya
menyoroti pada hati dan fikiran saya. Sering sekali terbersit kagum, kemudian
jadi suka, bahkan menjadi sayang. Tahapan yang sering kali terjadi manakala
hati tengah berada pada level warning.
Mari kita awali
proses cleansing ini dengan istigfar
dan basmallah.
“Ya Allah ampuni
segala apa yang tak seharusnya saya lihat, saya dengar, dan saya rasakan serta
apa yang saya lakukan. Penuhi hati kami dengan rasa cinta pada-Mu. ketenangan
yang tak dapat dibeli dengan apapun.”
Bahkan
amalan yaumiah akan terasa hambar saat dimana virus ini mulai menjangkiti hati.
Sebenarnya bukan virus. ini adalah semacam stimuli yang akan membuat setiap
manusia sadar akan adanya proses belajar membenahi diri. menjaga hawa nafsu dan
menjaga apa yang telah Allah karuniakan pada dirinya. tidak sebentar memang. Proses
cleansing ini dimulai dengan
mengencangkan amalam yaumiah (amalan
iabadan harian) , memenuhi telinga dan lisan dengan alqur’an. serta selalu
menjaga waktu agar tidak berlalu dengan sia-sia. Salah satu cara terbaik Allah
menjaga kita adalah dengan memberikan aktivitas yang padat dan maslahat.
saya
teringat dengan perkataan teh Ninih ahad lalu :
“
jangan sampai berkahnya menikah diawali dengan maksiyat, bertaubatlah setiap
waktu. taubatannnasuha menjadi penawar agar berkah Allah selalu ada pada diri
kita. ada pada setiap sendi kehidupan kita.”
Ya
Allah semoga Engkau memberikan kesempatan pintu taubatMu untuk ku jemput.
aamiin.:’)
Meskipun tidak berupa
teguran. Namun Allah mengingatkan kita dengan berbagai macam cara yang tidak
semua orang menyadari bahwa ia tengah diingatkan oleh Allah.
Cara ketiga adalah
sabar
Proses
ini memiliki keutamaan, yakni pahala bagi yang tengah diuji karena akan naik
tingkat dimata Allah, dan yang kedua adalah manisnya iman.
Note ini saya dedikasikan
untuk saya sendiri yang tengah belajar untuk menjadi pribadi yang lebih baik.
Tak pantas memang saya mendapatkan yang terbaik. Namun saya yakin Allah sangat
menyayangi hamba-Nya. Meskipun hanya selangkah sambil tertatih dan kembali
terjerembab. Semoga cinta-Nya tak pernah hilang. Tak pernah bosan memeluk
hamba-Nya yang tengah khilaf. Apalagi tengah belajar memaknai kasih sayang
Allah dengan ujian yang diberikan-Nya.
selalu yakin dengan
kasih sayang Allah,^^
gooo better...^^
0 Response to "Tafakur"
Post a Comment