Memupuk Bahagia, Bersamamu
Kelak jika kita berbagi hidup kita harus
saling mengingatkan untuk tak pernah lupa bahagia. Pun mengingatkan bahwa
bahagia itu teramat sulit didefinisikan.
Bagiku,
juga bagimu. Membebani cinta dengan segala macam perhitungan logika akan
membuat kita terbebani dan kita hanya akan mendapat ampas tanpa bisa menemukan
esensinya.
Membicarakan
cinta berarti membahas makhluk tak kasat mata yang bisa menjadi benalu atau
mengurai menjadi abu. Tak ada satu jurnal ilmiah pun yang dapat membelah dan
mencacah untuk menemukan bentuk aslinya. Jadi, untuk apa kita harus
susah-susah?
ia
memberi hanya karena ingin memberi. Menerima hanya karena harus menerima. Tak
ada keterpaksaan, tak ada pamrih, dan tak ada perhitungan macam manapun.
Tetaplah kukuh berkata : "Aku tak
butuh pendapat orang lain untuk tahu bahwa kau mengagumkan."
Menggenggam erat saat semua melepaskan.
Hingga geliat semangatmu menjadi harapan.
Selamat berbahagia ya, Kamu! Kepada hatimu yang lapang, aku akan pulang. Akan. walau entah kapan. Entah pada siapa.
Selamat berbahagia ya, Kamu! Kepada hatimu yang lapang, aku akan pulang. Akan. walau entah kapan. Entah pada siapa.
Hey..!! Sudah kubilang, Aku akan
mencintaimu, lebih dari selamanya.
0 Response to "Memupuk Bahagia, Bersamamu"
Post a Comment