Izinkan Aku

Ummi, aku tahu jika melepaskan apa yang kita miliki adalah salah satu pekerjaan yang paling sulit. Apalagi, jika yang harus kita lepaskan itu adalah orang yang paling kita sayangi. Apalagi, jika orang yang harus kita lepaskan itu adalah orang yang selama ini paling banyak membersamai kita. Apalagi, jika orang yang harus kita lepaskan itu adalah orang yang paling mencintai kita. Apalagi, jika orang yang harus kita lepaskan itu adalah orang yang sudah memberikan kita ‘kehidupan’.

Tapi, izinkan aku melepasmu dengan tulus, Ummi. Setulus pengorbanan yang engkau berikan, setulus cinta yang engkau pancarkan, setulus kebaikan yang engkau lakukan, setulus kemanfaatan yang engkau tebarkan. Karena hanya dengan tulus melepaskan, kita tidak akan merasa kehilangan. Karena hanya dengan tulus melepaskan, kita akan mendapatkan pengganti yang lebih baik.

Ummi, aku tahu ada banyak hal di dunia yang tak perlu kita ingat. Karena dengan mengingatnya, kita malah bersedih hati. Karena dengan mengingatnya, malah membuka luka lama. Karena dengan mengingatnya, malah kita terjebak dalam penyesalan. Karena dengan mengingatnya, kita malah kesusahan untuk beranjak ke kehidupan baru, kesusahan untuk  memperbaiki semuanya.

Tapi, izinkan aku mengingatmu dengan tenang, Ummi. Setenang dzikir yang sering engkau lantunkan, setenang senyum yang sering engkau lemparkan, setenang wajahmu, setenang kepergianmu.Agar tak ada yang perlu aku lupakan tentangmu, Ummi. Agar apapun yang aku ingat tentangmu bisa membuatku hatiku tenang. Agar apapun tentangmu bisa membuatku lebih kuat. Agar aku tak pernah lupa untuk selalu berbakti padamu, Ummi.

Ummi, aku tahu di dunia ada banyak hal yang tak layak kita rindukan. Merindukan masa lalu, merindukan ini begini atau itu begitu, merindukan orang-orang yang memang tak boleh dirindukan karena sudah menjadi milik orang lain. Karena obat rindu adalah pertemuan, dan tentu repot sekali jika kita rindu tapi tak ada obatnya. Aku tak bisa mengunjungi masa lalu kita, aku tak bisa bertemu dengan engkau yang sudah tiada.

Tapi, izinkan aku merindumu dengan damai, Ummi. Sedamai kata-katamu, sedamai nasihat-nasihatmu, sedamai kasih sayangmu, sedamai doa-doamu, sedamai belaianmu, sedamai perhatianmu, sedamai dekapanmu, sedamai hatimu. Agar aku tak merasa kesepian, agar aku tak merasa sendirian, agar hatiku selalu punya ruang rindu untukmu, yang menentramkan ruang-ruang di sekitarnya.

Izinkan aku menjalani semuanya dengan indah, Ummi. Walaupun tanpa engkau di sisiku. Seindah senja yang sering engkau tafakuri, seindah pemahaman yang engkau miliki, seindah kenangan yang engkau tinggalkan, seindah kebersamaan yang kita habiskan. Seindah tempat yang sekarang engkau diami.


Nazrul Azwar_



               Dan kau tau..menerima lebih mudah daripada melepaskan. melepaskan orang yang disayangi, terlebih mereka adalah belahan jiwa adalah kenyataan terhebat yang harus diterima...


Ibu, Kakek, mbah, uwa, emang dan bibi. juga semua orang yang telah berada dalam barzakh...
semoga mendapatkan tempat terbaik...

                                                                                                                   Bandung, 6 Januari,  2014

Dengan keikhlasan kuhantarkan senyum padamu, padanya,juga pada-Nya.....
 
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

0 Response to "Izinkan Aku"

Post a Comment

Copyright 2009 Pelangi Rizqi
Free WordPress Themes designed by EZwpthemes
Converted by Theme Craft
Powered by Blogger Templates