Hakikat Bimbingan dan Konseling
A.
Latar
Belakang Perlunya Bimbingan dan Konseling
1.
Latar Belakang
Psikologis
- Individu merupakan pribadi yang
unik,sedang berkembang kearah kematangan merupakan perubahan yang dinamis.
- Perbedaan individual ( kecerdasan,
emosi, stabilitas, sikap, kebiasaan, kemampuan penyesuaian diri, kebutuhan,
dll)
- Fluktuasi dan / atau stagnasi
dalam proses perkembangan yakni masalah-masalah psikologis (delinquency, infantile,
maladjusmant, dll.)
2.
Latar Belakang
Sosial Budaya
- Dampak modernisasi (kehidupan yang
terlalu berorientasi kepada materi yakni menggejalanya berbagai problema sosial
dan pribadi)
- Perubahan pola kehidupan dikota
dan desa(culture shock)
- Perubahan dalam kontelasi keluarga
3.
Latar Belakang Agama
- Individu sebagai mahluk
tuhan(fitrah sebagai khalifah dan hamba,homo religios)
- Tantangan terhadap dimensi
spiritualitas individu(dedikasi moral,budaya hedonistic,penyakit- penyakit
hati..
- Pengaruh agama terhadap kesehatan
mental.
4.
LatarBelakang Pendidikan
- Demokratisasi yakni perkembangan
pendidikan yang bersifat meninggi,meluas dan mendalam.
- Meninggi : bertambahnya
kesempatandan kemungkinan untuk mencapai tingkat pendidikan yang lebih
tingi yakni kebutuhan pilihan jenjang pendidikan yang tepat.
- Meluas : Pembagian sekolah dalam
berbagai jurusan khusus dan sekolah kejuruan yakni kebutuha pilihan
jurusan dan bidang studi yang tepat.
- Mendalam : berkembangnya ruang
lingkup dan keragamanserta pertumbuhan tingkat kerumitan tiap bidang studi
yakni pengembanan kemampuan,sikap danminat serta perhatian individual
5.
Latar Belakang
Perkembangan IPTEK
- Pesatnya perkembangan ilmu
pengetahuan,informasi dan teknologi yakni dampak positif dan negative
- Semakin kompleksny jenis-jenis dan
syarat pekerjaan,persaingan antar individu sebagai dampak dari penerapan
teknologi maju.
B. Kedudukan
Bimbingan dalam pendidikan
Pendukung utama bagi tercapainya sasaran pembangunan manusia
Indonesia yang bermutu tidak cukup dilakukan hanya melalui transformasi ilmu
pengetahuan dan teknologi, tetapi juga harus didukung oleh peningkatan
profesionalisasi dan system manajeman tenaga kependidikan serta pengembangan
kemampuan peserta didik untuk menolong diri sendiri serta memilih dan mengambil
keputusan demi pencapain cita-citanya.
Pencapaian standar kemampuan akademis dan tugas-tugas
perkembangan peserta didik,memerlukan kerjasama yang harmonis antara para
pengelola atau manajemen pensisikan,pengajaran,dan bimbingan,sebab ketiganya
merupakan bidang-bidang utama dalam pencapaian tujuan pendidikan.
C. Pengertian
Bimbingan dan Konseling
- Bimbingan merupakan suatu proses
yang berkesinambungan bukan kegiatan yang seketika atau kebetulan. Bimbingan
merupakan serangkaian tahapan kegiatan yang sistematis dan berencana yang
terarah kepada pencapaian tujuan.
- Bimbingan adalah Proses
upaya bantuan yang diberikan kepada individu untuk
mencapai perkembangan optimal
- Pengertian proses dalam bimbingan
: runtutan perubahan peristiwa dalam perkembangan sesuatu atau tindakan
yang menghasilkan produk
- Pengertian bantuan dalam bimbingan
: menunjukkan bahwa yang aktif dalam pengembangan diri,mengatasi
masalah,atau mengambil keputusan adalah peserta didik sendiri
- Makna individu dalam bimbingan :
manusia yang tengah berkembang dengan keunikannya.
- Makna Perkembangan dala bimbingan
: Chaplin (2002) mengartikan perkembangan sebagai : (1)Perubahan
berkesinambungan dan progresif dalam organisme,dari lahi sampai mati(2)
Pertumbuhan(3) Perubahan dalam bentuk dan integrasi dari bagian-bagian
jasmaniah kedalam bagain-bagian fungsional,(4) kedewasaan atau kemunculan
pola-pola asasi dari tingkah laku yang tidak dipelajari.
- Makna Optimal dalam bimbingan :
Hasil usaha yang dilaksanakan dengan sungguh sungguh dan mlalui berbagai
pertimbangan yang dinamis sehingga menghasilkan suatu keputusan yang
optimal.
D. Ragam
Bimbingan menurut masalah
1.
Bimbingan
akademik : Bimbingan yang diarahkan untuk memantapkan kemampuan individu dalam
menangani masalah-masalah akademis.
2.
Bimbingan
Sosial-Pribadi : Merupakan bimbingan untuk membantu para individu dalam
memecahkan masalah-masalah social-pribadi.
3.
Bimbingan
Karir
4.
Bimbingan
untuk membantu individu dalam perencanaan,pengembangan dan pemecahan masalah-masalah
karir seperti : pemahama terhadap jabatandan tugas-tugas kerja.
5.
Bimbingan
Keluarga : Merupakan Upaya pemberian bantuan kepada para individu sebagai
pemimpin/anggota keluarga agar mereka mampu menciptakan keluarga yang utuh dan
harmonis
E. Tujuan
Bimbingan
- Agar individu dapat : Merencanakan
kegiatan penyelesaian studi,perkembangan karir,serta kehidupannya dimasa
yang akan datang.
- Mengembangkan seluruh potensi dan
kekuatan yang dimilikinya seoptimal mungkin
- Menyesuaikan diri dengan
lingkungan pendidikan,lingkungan masyarakat serta lingkungan kerjanya.
- Mengatasi hambatan dan kesulitan
yang dihadapi dalam studi,penyesuaian dengan lingkungan
pendidikan,masyarakat,maupun lingkungan kerja.
F. Fungsi
Bimbingan
1.
Pemahaman
:yaitu membantu peserta didik agar memiliki pemahaman terhadap dirinya
2.
Preventif
: Yaitu upaya konselor untuk senantiasa mengantisipasi berbagai masalah yang
mungkin terjadi dan berusaha untuk mencegahnya,supaya tidak dialami oleh
peserta didik.
3.
Pengembangan
: yaitu konselor senantisa berupaya untuk menciptakan lingkungan belajar yang
kondusif,yang memfasilitasi perkembangan siswa
4.
Perbaikan
(penyembuhan) : yaitu fungsi bimbingan yang bersifat kuratif. Yang berkaitan
denan pemberian bantuan kepada siswa yang telah mengalami masalah,baik yang
menyangkut aspek pribadi,social,belajar,maupun karir.
5.
Penyaluran
: Yaitu fungsi bimbingan dalam membantu individu memeilih kegiatan
ejstrakulikuler,jurusan atau program studi,yang memantapkan penguasaan karir
atau jabatan yang sesuai dengan minat,bakat,keahlian dan cirri-ciri kepribadian
lainnya.
6.
Adaptasi :
yaitu fungsi membantu pelaksana pendidikan khususnya konselor,guru atau dosen
untk mengadaptasikan program pendidikan terhadap latar belakang
pendidikan,minat,kemampuan,dan kebutuhan individu(siswa).
7.
Penyesuaian
: Fungsi bimbingan dalam membantu individu(siswa) agar dapat menyesuaikan diri
secara dinamis dan konstruktif terhadap program pendidikan,peraturan
sekolah,atau norma agama.
G. Prinsip-Prinsip
Bimbingan
1.
Bimbingan
diperuntukan untuk semua individu
2.
Bimbingan
bersifat individualisasi
3.
Bimbingan
menekankan hal yang psitif
4.
Bimbingan
merupakan usaha bersama
5.
Pengabilan
keputusan merupakan hal yang esensial dalam bimbingan
6.
Bimbingan
berlangsung dalam berbagais etting
7.
(adegan)kehidupan.
0 Response to "Hakikat Bimbingan dan Konseling"
Post a Comment