Jenis Manakah?





Jenis manakah yang kau pilih? Hitam putih?tinggi?pendek?
Sholih?tidak sholih?alay? tidak alay?
Jenis?ah aku bahkan menyebutkan mahluk tak bernama. Sudahkubilang, aku hanya selalu melantunkan do’a dengan khidmat sesaat setelah azan, saat sujud dan setiap do’a yang kulantunkan.
Entah, karunia seperti apa insan  yang akan Allah berikan pada orang jenis saya.
Mungkin inilah yang menjadi alasan ummi dan bapak belum begitu tenang melepas saya untuk menikah. Huaaaaah.
Iya sih. Suka ngambek gajelas. Bahkan seperti anak bungsu jika dirumah. Meskipun sudah sangat terampil pekerjaan rumah dan tek tek bengek yang secara ilmu dan teknis telah saya kuasai. Namun tetap saja yang menjadi unjung tombak dari semua ini adalah “hati”
Ya Mujiiib, meski saya termasuk memiliki kesabaran yang cukup diatas rata-rata >kata orang lain.
Tapi saya juga harus nyadar diri karna tak selamanya sabar menjadi obar mujarab saat ego lebih diutamakan. Mengalah. Saya harus dapat lebih mengalah. Itu salah satu kuncinya Rabb,
Karuniakan insan yang rela menahan kantuk saat saya butuh teman mendengarkan saya “bercerita” yah hanya mendengarkan. Tak perlu direspon pun tak apa. karna perasaan saya akan sedikit plong saat saya menceritakan apa yang tengah berkecamuk dalam benak saya.kadang-kadang. Jika tak “dibuang” akan sangat tiidak nyaman. Padahal mungkin hal sepele. karuniakan insan yang meluangkan waktu untuk memberikan saran, motivasi dan “jalan” saat saya tengah buntu mencari solusi, serta menguatkan saat tengah terhimpit pilihan yang memusingkan.
Karuniakan insan yang dengan segala kekurangan saya ia menerima siapa saya. Bukan saya siapa.sama aj y? Yah pokoknya seperti itulah.
Dan sepanjang percobaan yang saya lalukan, mengalah dan bersabar akan melanggengkan segala hubungan. Persahabatan, keluarga, bahkan tetangga atau apapun. Dan mungkin jugaaaa, pernikahan.huft.
Tentunya dengan tidak menzalimi diri sendiri
Oia satu lagi, mengerti tanpa harus berbicara itu adalah PR tersulit yang menurut saya butuh waktu cukup lama untuk dapat berlaku seperti itu. Namun bukankah Allah maha pemberi “pelengkap”?
Bukankah ketika kita sudah dipasangkan itu adalah pasangan terbaik yang Allah karuniakan. TITIK. Tidak boleh melihat depan belakang, kiri kanan atas bawah. Dia adalah yang terbaik untukmu. Oh iya orang ramai-ramai menyebutnya SETIA.
Setia berkaitan sangat erat dengan waktu. Aku bahkan ingin menyukainya lebih dari waktu yang Dia berikan padaku di dunia ini.
Aku bahkan terlalu cuek dengan hal yang berbau sensitif ini. Semoga kelak pun saat insan itu sudah menjadi pelengkapku. Usai sudah kukunci hatiku. Kugembok dan ku buang kuncinya pada qodarNya.haha alay
Seiring berjalannya waktu, aku yakin ada hal yang paling paling baik yang akan KAU karuniakan padaku ya Rabb...#didepan kaca...dan apa yang saya harapkan adalah apa yang harus saya lakukan. Self evaluation...
Allahumma ajiib du’aana aamiin.

Mario Teguh: "Wanita tidak suka menjelaskan apa yang diinginkannya. Tapi, mengharuskan lelaki mengerti." | Jika tak disikapi dengan bijak, mungkin hal itulah yang dapat mengundang "ombak" saat mengaruhi bahtera pernikahan | Solusinya, komunikasi yang baik bersama pasangan | Generasi ini membutuhkan keluarga yang kokoh, ayah bunda yang saling mengasihi bukan saling membenci | *BaitiJannati*

Bandung, 7 feb 2013.
Dengan kembali melihat harapan yang harus tercapai.:D












  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

0 Response to "Jenis Manakah?"

Post a Comment

Copyright 2009 Pelangi Rizqi
Free WordPress Themes designed by EZwpthemes
Converted by Theme Craft
Powered by Blogger Templates