Usia tanpa batas



Pernah suatu hari, mungkin sebulan setelah saya menikah. Saat suami sedang khusu tilawah dan saya menyandarkan kepala di pangkuannya.
 Saya berkata “Mas, kiki inshaallah punya target menyelesaikan hafalan sebenarnya tahun ini, tapi...inginnya menghafal saat hamil. Saat lahiran hafalannya sudah selesai. Kan kalau hamil ga ada haid jadi bisa fokus menghafal.”ujarku.tanpa menatapnya
Seketika tilawahnya terhenti.”memangnya bisa menjamin usianya sampai segitu?kalau punya usia tanpa batas baru boleh berkata seperti itu.” Ia berkata tanpa melihatku. Tetap fokus pada mushafnya. Sebentar kemudian melanjutkan tilawahnya kembali.
Aku terdiam, dan menangis. Sebenarnya awalnya menangis karena ko bisa suamiku berkata seperti itu, berarti ga sayang sama saya. Ingin saya pergi. tapi lama kelamaan kata-kata itu membekas dalam hati dan ingatan saya.
Memang benar, saya tak bisa menjamin usia saya akan sampai pada saat seperti yang saya harapkan.
Maka saya harus memulainya sejak hari ini.saat ini.
Jazakumullahu khairan katsir my dearest husband. Kamu adalah pria istiqomah yang selalu punya semangat untuk mengamalkan perintahNya, sebisa yang kau mampu.

Ruh diciptakan untuk menghidupkan jasad
Sedangkan membenamkan alqur’an dalam ingatan dan meyakini dalam hati. Adalah ruh bagi hati. Ruh yang menghidupkan hati untuk tetap selalu dekat denganNya, cinta padaNya. Ruh yang menghidupkan kasih sayang, ridha, serta qonaah yang mendarah daging. Ruh yang menguatkan hati untuk menikmati jamuan Allah di dunia untuk menuju akhirat.
Selamat menikmati perjalanan panjang yang berliku untuk mendapatkan kenikmatan syurga yang abadi.:’)

14, 04 2015


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

0 Response to "Usia tanpa batas"

Post a Comment

Copyright 2009 Pelangi Rizqi
Free WordPress Themes designed by EZwpthemes
Converted by Theme Craft
Powered by Blogger Templates