Perbedaan-perbedaan yang menyatukan


Hal yang paling aku takutkan sekarang adalah berpisah dengannya. Acieeeh.haha
Secara manusia super sibuk. Super keren dimata saya saat ini dan sampai kapanpun inshaallah.:)#semoga gak dibaca sama beliau. Kembang kempis pasti. huhu
Meskipun sering berantem karena hal sepele. Lebih seringnya saya yang ngambek.hhe
Karena nada suara doi yang aga naik dikit padahal biasa aj. Wajah doi yang ga pake senyum saat ngomong. Atau diem aja saat dipanggil. Entah saya memang the sensitive person.-_-
Semakin lama saya jadi semakin tau bahwa kami berbeda dan saya semakin tau bahwa perbedaan perbedaan inilah yang menyatukan kami hingga saat ini.:)
Karena Allah takkan pernah salah menyatukan manusia.
Dia yang suka cemilan asin. Saya suka cemilan manis. Sampai sampai kami memiliki stok cemilan yang berbeda.
Dia yang sabar sekali saya yang seringkali tidak.hhe
Dia yang pelupa saya yang aga pelupa.hha
Dia yang makan pantang tidak habis. Pantang mencela makanan dan selalu memastikan piringnya bersih sih. Saya seringkali tidak habis karena cepat kenyang tapi cepat lapar.pilih pilih makanan.hihi
Tapi itu adalah momen yang sangat saya rindukan.
Hal yang sering ia lakukan saat membuatku kesal ialah memijit hidungku sambil tersenyum. Atau daun telingaku dipilinnya. Sambil berkata
“senam jantung”. Bilang aja gemas.heu
Dan rasa kesal pun hilang.:)
Kadang saya lola, dan dia hanya tertawa melihat ekspresi saya yang seperti itu. Lalu saya ngambek dan dia merajuk sambil memijit hidung dibarengi dengan senyumnya yang menentramkan.
Saya dan doi memiliki dunia yang berbeda. Pola asuh yang berbeda. Jika saya bicara maka akan mencari-cari mata untk memastikan lawan bicara saya memperhatikan apa yang saya bicarakan. Apalagi saya terbiasa konseling pada siswa. Jadi jika menemukan lawan bicara melenceng sedikit merasa tidak diperhatikan dan akan buyar. Entah saya suka sering lupa jika sedang khusu bicara.heu 
Dia seringkali memejamkan mata saat “pillow time” setiap sebelum tidur saya akan cerewet bertanya ini itu, dan bercerita apa saja yang terjadi hari ini atau permasalahan apa yang harus diselesaikan terkait siswa atau tentang kita. Matanya sering terpejam atau khusu matanya pada alqur’an sambil mulutnya komat kamit tak bersuara saat saya bercerita. Ketika ditegur.
“Mas ga dengerin ya?” #sekarang saya sudah lupa kata “aa” saya tadinya terbiasa pakai kata “akang” sekarang belajar kata “Mas” di bulan ketiga. Dan dia sedang belajar memanggil saya”Neng” sebutan yang saya tadinya paling risih dipanggil oleh bukan orang dekat tapi sekarang terdengar paling romantis.”neng gellis”#kebayangkan logat jawanya. Gak bisa bilang geulis. Tapi gellis.heu
“ini dengerin ko.#dengan mata teteup merem. Kata bude kalau oranglain bicara itu cukup didengarkan tidak usah sambil dilihat.”
Yah sangat berbeda.
Jika makan saya terbiasa sayur kuah terpisah dan tidak suka jika makanan dicampur campur dan dia sebaliknya. Karena kami terbiasa makan dalam satu piring hingga saat ini. Menunaikan sunnah rosul.hhe
Tapi lama lama saya mulai terbiasa. Dan dia juga mulai terbiasa dan memahami saya. Bisa dihitung jari mungkin lima atau empat kali kami makan terpisah.selain itu kami selalu makan sepiring berdua.:)
Meskipun banyak juga kesamaan.sama sama  suka sering ganti baju. Apek dikiiit .ganti. sekali pakai ganti. No dua kali dua kali.heu
Sama sama suka nulis. Meskipun dia formal bingit. Aku otak kanan bingit.
Sama sama penyayang. Sama sama sevisi semisi alhamdulillah.:)
Belajar saling mencintai dengan berbagai perbedaan-perbedaan yang kami miliki. Allah sudah tetapkan saya bersamanya. Sesosok manusia yang memiliki stok kesabaran yang tak hingga. Manusia ganteng, soleh dan istiqomah amalan yaumiahnya. Semua ini adalah buah dari kesabaran. karuniaNya yang maha Indah.:’)


Sore di tanggal 30 maret 2015
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

0 Response to "Perbedaan-perbedaan yang menyatukan"

Post a Comment

Copyright 2009 Pelangi Rizqi
Free WordPress Themes designed by EZwpthemes
Converted by Theme Craft
Powered by Blogger Templates